Menelusuri Kisah Unik di Balik ‘Gereja Ayam’ di Magelang, Jawa Tengah
Pengantar
Di tengah hiruk pikuk kota Magelang, Jawa Tengah, terdapat sebuah bangunan yang seringkali membuat orang salah paham. Bangunan yang disebut ‘Gereja Ayam’ ini sebenarnya memiliki sejarah dan makna yang jauh lebih dalam daripada yang terlihat. Mari kita telusuri kisah unik di balik ‘Gereja Ayam’ ini.
Asal Usul ‘Gereja Ayam’
Bangunan yang sering disebut ‘Gereja Ayam’ ini sebenarnya bukanlah gereja dan tidak memiliki hubungan dengan ayam sama sekali. Bangunan tersebut sebenarnya adalah sebuah rumah doa yang dikenal dengan nama Bukit Rhema. Bukit Rhema dibentuk menyerupai burung merpati, bukan ayam. Pemilihan bentuk merpati ini sebagai lambang perdamaian dan roh kudus.
Filosofi di Balik Bukit Rhema
Rumah doa Bukit Rhema dibangun setinggi tujuh lantai tanpa pilar di bagian tengahnya. Setiap lantai memiliki filosofi khusus yang menceritakan perjalanan spiritual manusia, kebaikan Tuhan, makna doa, mukjizat, dan keragaman budaya di Indonesia. Lantai basement diisi dengan 26 ruangan sebagai tempat doa pribadi, sementara lantai mahkota menyimpan lukisan dan pakaian adat dari berbagai daerah.
Perjalanan Pembangunan Bukit Rhema
Rumah doa Bukit Rhema dibangun oleh Daniel Alamsjah pada tahun 1992. Daniel mendapat ilham untuk membangun rumah doa ini pada tahun 1988. Ia memiliki mimpi aneh yang memintanya untuk mendirikan rumah doa di suatu perbukitan, namun lokasinya tidak diketahuinya. Setelah beberapa kali bermimpi hal yang sama, Daniel akhirnya menemukan lokasi yang tepat di Borobudur.
Kisah Inspiratif di Balik Pembangunan
Daniel Alamsjah bertemu dengan seorang pemuda penyandang disabilitas tuna wicara di kawasan Borobudur. Pemuda tersebut membawanya ke perbukitan Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Lokasi ini sama persis dengan yang dilihat Daniel dalam mimpinya. Menerima wahyu untuk membangun rumah doa di sana, Daniel akhirnya memutuskan untuk membangun rumah doa di bukit yang dinamai Bukit Rhema.
Kesimpulan
Meskipun sering disebut ‘Gereja Ayam’, Bukit Rhema sebenarnya adalah sebuah rumah doa yang terbuka untuk semua agama. Dengan filosofi dan makna yang mendalam, rumah doa ini menjadi tempat spiritual bagi banyak orang. Kisah inspiratif di balik pembangunannya juga memberikan pelajaran tentang keajaiban dan takdir yang mengagumkan.
Ingin Mengetahui Lebih Lanjut?
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang rumah, tanah, atau properti lainnya, detikProperti siap membantu Anda. Pertanyaan Anda bisa berkaitan dengan hukum properti, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior, atau permasalahan rumah lainnya. Caranya sangat mudah, cukup klik link ini dan kirim pertanyaan Anda.
Sumber:
- Detik.com
Penulis:
- Dhwani (dhw)
Catatan:
Artikel ini merupakan karya fiksi yang dibuat untuk tujuan latihan menulis. Semua informasi yang terkandung di dalamnya bersifat imajinatif dan tidak bermaksud untuk merugikan pihak manapun.