Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pengolahan Sampah: Kontribusi Nurliyana Habsjah Sapuan

Nasional15 Dilihat

Mengubah Sampah Menjadi Peluang: Peran Nurliyana dalam Pendidikan Ekonomi Kreatif

Pentingnya Kesadaran Lingkungan dalam Pengelolaan Sampah

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan semakin mendesak di tengah meningkatnya volume sampah yang sulit terurai. Menyikapi hal ini, Nurliyana Habsjah Sapuan, seorang pegiat pendidikan ekonomi kreatif, aktif mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan limbah yang berkelanjutan. Baginya, sampah bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga potensi ekonomi yang dapat dimanfaatkan jika dikelola dengan baik.

Dampak Positif Daur Ulang Limbah terhadap Ekonomi Kreatif

“Daur ulang limbah memiliki dampak besar terhadap ekonomi kreatif dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Nurliyana usai menjadi pembicara dalam pelatihan pengolahan sampah yang digelar bersama KOWANI dan PERPINA (Perempuan Pemimpin Indonesia) di Jakarta, Selasa (25/2/2025).

Pendekatan Kreatif dalam Mengelola Sampah

Menurut Nurliyana, edukasi mengenai sampah harus melampaui sekadar gerakan bersih-bersih lingkungan. Ia menekankan bahwa sampah, baik organik maupun anorganik seperti plastik dan kertas, dapat diolah menjadi produk bernilai jual tinggi, mulai dari kerajinan tangan hingga bahan baku industri kreatif.

Peran Edukasi dalam Pelatihan Pengolahan Sampah

“Kita perlu mengubah pola pikir masyarakat bahwa sampah bukan sekadar limbah, tetapi juga sumber daya yang memiliki nilai tambah. Dengan pendekatan kreatif, sampah dapat menjadi peluang usaha,” jelas Kandidat Doktor dari Universitas Negeri Jakarta itu.

Teknik Pengolahan Sampah dalam Pelatihan Nurliyana

Dalam pelatihan yang ia gagas, peserta terlebih dahulu diberikan pemahaman mengenai jenis-jenis sampah serta cara memilahnya. Edukasi ini mencakup kategori sampah organik, anorganik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), serta teknik pengolahannya.

READ  Banjir di Jabodetabek, Penundaan Pengumuman THR

© 2025 Mengubah Sampah Menjadi Peluang. Dipersembahkan oleh Nurliyana Habsjah Sapuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *